Rupanya jawa barat tak habis-habisnya menyimpan sejuta surga tersembunyi.  Kali ini kita akan membahas sebuah wisata alam yang masih tergolong baru, yaitu  wana wisata kampung ciherang di sumedang jawa barat. Wana wisata ini mulai ramai di kunjungi wisatawan  berkat viral di sosial media.

Wana wisata kampung coherang ini memang agak berbeda dari wisata-wisata alam di jawa barat lain nya. Lokasinya pun memang benar-benar agak jauh dari keraiaman perkotaan.  Sangat cocok bagi  yang ingin melepaskan penat dengan pekerjaan atau kesibukan sehari-hari dengan menikmati hutan pinus yang menjukagn tinggi dan udara  khas pegunungan yang sejuk.

Awal mula dari wana wisata kampung ciherang ini berawal dari keprihatinan warga sekitar dengan adanya offreader-offroader liar yang memasuki wilayah  hutan pinus, sehingga merukan tamanan alami di hutan tersebut.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka  Perum Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mencari investor yang bersedia bekerja sama dengan masyarakat untuk menegmbangkan sebuah wana wisata yang ramah lingkungan.

Ternyata sampai sampai saat ini pengunjung di wana wisata kampung ciherang membeludak di luar perkiraan. Sehingga pengelolapun akan mempercepat  pembangunan berbagai fasilitas. Sampai artikel ini di  buat, pembangunan fasilitas   baru selesai sekitar 50%.

Membeludaknya pengunjung itu memang di luar perkiraan oleh pengelola wisata. RUpanya wanawisata ciherang ini viral di berbagai media sosial. Dan pengunjungnya pun banyakd atang dari berbagai daerah seperti , bekasi, tangerang, bandung. Rata-rata mereka datang karena  mendapatkan informasi dari  sosial media.

Selain  Menyuguhkan pemandangan alam  yang indah, pihak pengelola juga menyediakan berbagai fasilitas yang bsia memacu adrenaline seperti  outbond, mini motocross, wahana air, persewaan kuda tunggang, rumah pohon, area bermain anak, selfie spot, dan gazebo.  Selain itu pihak pengelola juga sudah menyediakan toilet yang bersih dan mushola bagi  pengunjung yang beragama muslim.

Selain fasilitas permaianan yang lumayan banyak, Bagi  yang suka bermain air juga di sediakan beberapa kolam dengan air yang sangat jernih karena memang air disini berasal dari pegunungan yang jauh dari polusi  dan jangan heran jika sensasinya sangat segar.

Di kawasan wanawisata kampoeng ciherang pengunjung diperbolehkan membawa makanand ari laur. tetapi Bagi yang tidak membawa bekal. disini juga banyak terdapat warung makanan yang siap memanjakan perut anda. DIsini juga banyak toko yang menjajakan souvenir khas ciherang.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berbeda, pengelola wana wisata kampoeng ciherang  memperbolehkan pengunjung untuk camping a di lokasi wisata. Pengunjung diperbolehkan membawa peralatan camp sendiri. Atau jika tak mau repot pengelola sudah menyediakan perlengkapan camp  untuk disewakan kepada pengunung.

Retribusi masuk ke wana wisata kampung ciherang pun relatif murah , pengunjung cukup membayar Rp10.000 per orang yang di dalamnya sudah termasuk asuransi. itu belum termasuk parkir mobil yang berkisar antara 5.000 – 7.500.

Semoga kedepan pemerintah daerah memperhatikan akses jalan menuju ke wanawisata ciherang, karena wanawisata ini berkontribusi positif bagi perekonomian sumedang terutama warga sekitar wanawisata kampoeng ciherang

Ibarat sayur tanpa garam, tak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, tapi tidak mengunjungi salah satu objek wisata yang sedang hits ini. Yaaa…namanya adalah Hutan Pinus Pengger. Berada di bagian paling utara dari Kota Gudeg, Hutan Pinus Pengger ini terletak di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dan berbatasan tepat dengan Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul.

Wilayah Dlingo, terkenal sekali dengan destinasi wisata pegunungannya. Tak heran, banyak sekali destinasi wisata yang dapat Anda kunjungi saat Anda berada di Bantul, Yogyakarta, seperti Bukit Panguk, Hutan Pinus Asri, Hutan Pinus Nganjir, Bukit Mojo, Watu Goyang, Jurang Tembelan, Hutan Pinus Mangunan, Seribu Batu Songgo Langit, dan yang terakhir adalah Hutan Pinus Pengger.

Perjalanan untuk menuju ke Hutan Pinus Pengger dapat ditempuh selama 1,5 hingga 2 jam dari pusat kota Yogyakarta. Oleh karena teknologi sudah semakin canggih, maka Anda dapat mengandalkan Google maps pada ponsel pintar Anda.

Rute yang paling mudah untuk dilewati adalah melalui Jalan Wonosari menuju Bukit Bintang. Setelah sampai di Perempatan Pathuk, Anda dapat mengikuti petunjuk jalan menuju Dlingo.

Dulunya, Hutan Pinus Pengger hanyalah sebuah hutan pinus biasa, tanpa penerangan, dan bagi siapa saja yang berkunjung ke sini pada malam hari, sangat terasa sekali suasana sunyi dan menyeramkannya. Oleh sebab itulah, pihak pengelola Hutan Pinus Pengger sangat rajin menciptakan spot-spot yang kreatif untuk selfie agar dapat mengundang pengunjung lebih banyak lagi.

Hutan Pinus Pengger dikelola sedemikian rupa hingga menjadi destinasi wisata yang apik, tak luput dari efek positif masyarakat yang melihat keberhasilan Hutan Pinus Asri sebagai hutan pinus pendahulu Hutan Pinus Pengger. Kedua hutan pinus ini masih dalam wilayah Dlingo. Kreativitas masyarakat sekitar untuk mengembangkan Hutan Pinus Pengger menjadi destinasi wisata, ternyata berbuah manis.

Pihak pengelola pun menyadari harus ada pembeda atau ciri khusus yang dapat dijadikan ikon antara hutan pinus satu dan yang lain agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pembeda tersebut terletak pada ada-tidaknya spot-spot foto yang unik yang terbuat dari ranting pohon pinus yang sudah kering.

Buah karya seniman yang menggunakan kretivitas dan imajinasi mereka menghasilkan karya seni dalam bentuk spot-spot foto yang berbeda, seperti gardu pandang, spot rumah, jembatan pohon, sapu raksasa, sangkar burung, dan gapura.

Semua karya seni ini memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan bentuknya yang diberikan oleh sang seniman untuk membuat Hutan Pinus Pengger menjadi menarik, baik di mata wisatawan domestik, maupun wisatawan internasional.

Awalnya, hanya spot gardu pandang di Hutan Pinus Pengger yang terkenal ikonik. Anda dapat menikmati Yogyakarta dari ketinggian di atas spot gardu pandang ini, yaitu spot yang dibentuk menyerupai tangan raksasa. Jika malam tiba, lampu-lampu yang berada pada setiap ujung-ujung jari akan menyorot ke arah tengah, sehingga membuat pengunjung yang berdiri di atasnya menjadi sorotan bak seorang artis opera.

Perpaduan latar belakang antara kelap-kelip lampu yang berada di dataran rendah dan pegunungan yang mewakili alam, membuat efek foto terlihat sangat modern, tetapi alami. Selain itu, jika matahari akan kembali ke barat, Anda dapat langsung melihat matahari terbenam dari atas ketinggian yang menyuguhkan langit berwarna jingga.

Pemandangan yang biasa melihat matahari terbenam, tetapi akan tampak menjadi tak biasa dan mengagumkan jika Anda melihatnya dari sudut pandang atau sisi yang lain.

Selain spot gardu pandang, pihak pengelola juga menciptakan spot yang sangat populer di media sosial beberapa hari belakangan ini. Namanya adalah spot rumah piramid. Spot rumah piramid ini sengaja diciptakan oleh pihak pengelola layaknya rumah ala Indian dengan lubang pintu di bagian tengah.

Anda dapat melihat Yogyakarta dari ketinggian dan kemerlipan lampu saat malam hari. Jadi, tidak heran jika malam hari hari adalah waktu yang paling favorit bagi para pengunjung untuk menikmati wisata malam di Hutan Pinus Pengger.
Selain spot-spot yang telah disebutkan di atas, Anda juga dapat menyewa hammock atau tempat tidur gantung yang diikatkan di antara pohon pinus untuk menikmati pemandangan Yogyakarta. Jika Anda datang bersama dengan teman-teman atau secara berkelompok, Anda dapat membuat hammock tower atau membuat hammock bertingkat sesuai dengan jumlah orang dalam kelompok Anda.

Semakin banyak orang dalam kelompok Anda, maka semakin tinggi dan banyak hammock yang Anda buat. Sangat menantang dan menegangkan sekali bukan?

Dinginnya udara sambil menikmati wisata malam hari di Hutan Pinus Pengger, tak lengkap rasanya jika Anda tidak didampingi oleh makanan dan minuman yang hangat. Anda tidak perlu khawatir atau takut kelaparan saat mengunjungi Hutan Pinus Pengger di malam hari karena Anda akan menjumpai banyak warung angkringan di sini.

Menu makanan yang disediakan oleh para penjual warung angkringan ini adalah gorengan, mie instan, dan teh atau kopi hangat. Menu yang pas untuk mengganjal perut saat udara dingin di malam hari menerjang.

Oya, tiket masuk ke Hutan Pinus Pengger sangat murah sekali lho! Anda cukup membayar Rp 2,5 ribu. Sangat murah kan? Walaupun harga tiket masuknya sangat murah, tetapi Hutan Pinus Pengger menampilkan ikon-ikon seni yang tidak murahan.

Jika Anda membawa kendaraan pribadi, maka Anda akan dikenakan biaya parkir Rp 2 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadikan Hutan Pinus Pengger, Bantul, Yogyakarta sebagai destinasi wisata Anda selanjutnya! Jangan lupa membawa jaket atau sweater jika Anda berniat melakukan wisata malam di Hutan Pinus Pengger. Selamat berwisata!

Kutabawa Flower Garden merupakan tempat wisata yang berada di kaki Gunung Slamet yang dibuka pada Maret 2017. Sesuai dengan namanya, Kutabawa Flower Garden merupakan taman bunga yang menjadi objek wisata andalan Purbalingga.

Wanita mana yang tidak menyukai bunga? Anda tidak perlu jauh-jauh untuk mengunjungi Miracle Garden di Dubai atau Taman Bunga Nusantara di Cianjur untuk menikmati beranekaragam bunga.

Lokasinya berada di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Jika Anda pernah mendaki Gunung Slamet, maka lokasi wisata ini berada di pos awal rute jalur pendakian. Desa Kutabawa adalah jalur pendakian Gunung Slamet melalui pos Bambangan.

Agar sampai ke Kutabawa, Anda dapat menggunakan angkutan umum, seperti minibus dari terminal Purbalingga atau dapat juga menggunakan kendaraan pribadi. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat langsung menuju ke Desa Serang.

Setelah Anda menemukan puncak Telkom, maka Anda akan menemukan pertigaan, kemudian Anda dapat belok ke kanan. Selanjutnya, Anda akan menemukan Pasar Kutabawa, kemudian Anda dapat belok ke kanan hingga menemukan masjid.

Di dekat masjid terdapat jalan masuk menuju ke Kutabawa Flower Garden. Perjalanan dari pusat kota Purbalingga ke Kutabawa Flower Garden dapat ditempuh dengan jarak 28 km atau selama 1 jam.

Suasana tempat wisata ini mirip dengan Lembang, Bandung, Jawa Barat karena berada di wilayah dataran tinggi. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat terinspirasi untuk mengembangkan wisata taman bunga, seperti pada Taman Begonia di Lembang atau Taman Bunga Nusantara di Bogor.

Pemerintah daerah Purbalingga tak tanggung-tanggung untuk menggelontorkan dana guna memfasilitasi tempat wisata tersebut dengan membuat sarana dan prasarana yang memadai bagi para pengunjung. Hingga saat ini (Januari 2018), objek wisata ini masih dalam tahap pengembangan. Ada beberapa ornamen yang masih dipesan dan akan dipasang di area taman bunga. Selanjutnya, pihak pengelola ingin membangun beberapa wahana anak-anak dan vila di area wisata.

Di sini, Anda akan menjumpai warna-warni dari berbagai macam bunga. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pemilik objek wisata ini, paling tidak ada 18 jenis bunga yang ditanam dan ditata sedemikian rupa di atas lahan berundak-undak. Tak tanggung-tanggung, si pemilik bahkan mendatangkan bibit-bibit bunga dari Bandung dan mengadakan studi banding ke Taman Bunga Begonia, Bandung untuk mencari inspirasi.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, tetapi antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Kutabawa Flower Garden, sangat tinggi. Setidaknya, ada sekitar 400 pengunjung setiap harinya yang berdatangan ke tempat wisata ini.

Harga tiket masuk untuk menikmati keindahan berbagai macam bunga di Kutabawa Flower Garden, yaitu Rp 5 ribu. Sangat terjangkau sekali bukan? Harga yang sangat murah untuk menikmati berbagai jenis bunga di tengah udara sejuk pegunungan.

Jika Anda ingin berselfie, jangan khawatir! Beberapa spot telah disediakan agar foto Anda menjadi lebih instagenik untuk menambah minat wisata bagi kawula muda. Selain spot foto, pihak pengelola juga menyediakan fasilitas umum, seperti tempat bersantai keluarga, warung makan dan kopi, tempat parkir, kamar mandi/MCK, dan penginapan.

Lokasi wisata ini sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata bagi Anda dan keluarga. Selain berwisata, Anda juga dapat memberikan edukasi kepada si buah hati mengenai spesies-spesies bunga yang ditanam di Kutabawa Flower Garden.

Jika Anda ingin membuat kebun bunga seperti di Kutabawa Flower Garden, Anda dapat membeli oleh-oleh berupa tanaman-tanaman dalam pot untuk Anda bawa pulang. Anda juga dapat membeli sayur-mayur dan buah-buahan segar sebagai buah tangan.

Sekitar satu jam dari kota Makasar, terdapat kawasan dataran tinggi bernama Alam Bantimurung Maros. Di sana, Anda akan menemukan objek wisata alam terbaru yang sangat kami rekomendasikan untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam dengan sensasi yang luar biasa.

Objek wisata alam tersebut ialah Helena Sky Bridge. Objek wisata alam yang baru dibuka sekitar bulan Januari ini sangat ramai pengunjung. Jumlah pengunjung berkisar 150 orang setiap harinya. Objek wisata ini hanya dibuka 7 jam per hari, yaitu mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WITA. Untuk masuk objek wisata ini anda hanya perlu membayar Rp 10 ribu saat weekday dan Rp 12,5 ribu saat weekend. Dari loket, Anda harus berjalan sekitar 200 m untuk sampai di Helena Sky Bridge.

Helena Sky Brigdge adalah sebuah jembatan gantung yang melintasi alam kawasan wisata Bantimurung. Jembatan ini berada di Taman Nasional Batimurung. Lokasi taman ini tidak terlalu jauh dari kawasan Wisata Air Terjun Bantimurung atau tepatnya di sebelah kiri saat menemukan belokan, setelah melewati Patung Monyet Toakala. Untuk melintasi Helena Sky Bridge, maka Anda harus menaiki tower terlebih dahulu.

Anda tidak perlu merisaukan keselamatan karena Anda akan dilengkapi dengan peralatan keamanan, yaitu helm dan slin yang telah direkatkan pada jembatan oleh petugas penjaga di sana. Helena Sky Bridge yang merupakan jembatan yang dibangun di lereng Tebing Gunung Karst ini, panjangnya mencapai lebih dari 50 m.

Adrenalin Anda akan terpacu saat melintasi jembatan tersebut. Awalnya pasti akan terasa menakutkan bagi Anda, namun saat Anda berjalan melintasi jembatan tersebut, Anda akan melihat pemandangan yang sangat indah. Untuk merasakan sensasi jembatan ini, terkadang Anda harus bersabar mengantri dengan pengunjung yang lainnya karena untuk melintasi jembatan ini dibatasi 6 sampai 8 orang.

Dari atas jembatan, Anda akan melihat penangkaran kupu-kupu raksasa Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Penamaan objek wisata Helena Sky Bridge terinspirasi dari nama spesies kupu-kupu Triodis helena yang terdapat di tempat penangkaran.

Jumlah individu dari spesies Triodis helena yang terdapat di penangkaran ini paling banyak dibandingkan jumlah individu dari spesies kupu-kupu yang lainnya. Di Taman Nasional ini terdapat sekitar 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi oleh pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah.

Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides helena Linne, Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Papilo adamantius, dan Cethosia myrana. Alfred Russel Wallace pada tahun 1856 hingga 1857, telah menghabiskan sebagian waktunya di kawasan Taman Nasional ini untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu.

Tempat penangkaran ini sangat cocok bagi Anda yang fobia ketinggian dan tidak ingin merasakan sensasi Helena Sky Bridge. Di penangkaran ini, Anda akan melihat pemandangan berbagai jenis kupu-kupu berterbangan. Selain itu, Anda juga dapat masuk ke display room.

Di sana, Anda akan mengetahui berbagai hal tentang kupu-kupu. Salah satunya, Anda akan mengetahui siklus hidup kupu-kupu mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu. Wawasan Anda terkait kupu-kupu akan bertambah setelah berwisata di sini.

Objek wisata dengan konsep konservasi ini benar-benar sangat menarik untuk dikunjungi. Tempat penangkaran Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini dibangun oleh pemerintah dengan tujuan untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati, tanaman, dan hewan, terutama kupu-kupu. Harapannya, eko-wisata ini dapat menjadi salah satu fasilitas untuk mendidik anak bangsa mengenai konservasi.

Oleh sebab itu, ajak keluarga dan teman-teman Anda berlibur di wisata ini untuk menikmati keindahan alam dan menambah pengetahuan.

Indonesia memiliki berbagai macam objek wisata alam yang sangat indah. Keindahan alam ini harus dijaga agar anak cucu kita kelak dapat menikmatinya juga. Jangan pernah mengotori alam dengan membuang sampah tidak pada tempatnya.

Objek wisata Helena sky Bridge ini merupakan objek wisata yang sangat indah dan merupakan bagian dari Taman Nasional, namun sampah yang ada di wisata ini masih berserakan. Selama ini pengunjung masih belum sadar dengan kebersihan lingkungan. Terdapat banyak sampah yang berserakan seperti sampah botol minuman kemasan, putung rokok, bungkus makanan ringan, dan lain sebagainya.

Petugas kebersihan di objek wisata ini sudah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk membersihkan sampah. Apabila jumlah pengunjung bertambah dan setiap pengunjung masih secara terus menerus membuang sampah secara sembarangan, maka dapat dipastikan bahwa sampah akan selalu berserakan. Lingkungan yang tercemar akan memengaruhi populasi kupu-kupu.

Hewan bersayap cantik tersebut sangat menyukai lingkungan yang bersih, sejuk, dan tidak terpolusi oleh bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, di dalam ilmu lingkungan, kupu-kupu dijadikan sebagai bioindikator kondisi lingkungan. Populasi kupu-kupu akan menurun seiring dengan menurunnya kebersihan lingkungan.

Dengan demikian agar objek wisata ini tetap menampakkan keindahan alam dan berbagai jenis kupu-kupunya, maka dibutuhkan kesadaran bagi para pengunjung untuk menjaga kebersihan, sehingga Taman Nasional Bantimurung sekaligus Helena Sky Bridge menjadi kawasan wisata yang bersih, asri, sejuk, dan indah.

Bogor adalah gudangnya wisata yang bernuansa alam. Setiap musim liburan, sudah menjadi rutinitas jika Bogor akan menjadi salah satu kota tujuan yang akan dikunjungi oleh banyak wisatawan. Keberadaan Kabupaten Bogor membuat para penikmat wisata dengan bebas menentukan tujuan wisata yang menarik.

Selain Puncak yang terkenal dengan kawasannya yang elok, ada banyak pilihan wisata yang ada, seperti Gunung Salak, Halimun dan yang terbaru adalah Kawasan Wisata Taman Buah Cikaret. Pada awal tahun 2018, tempat wisata ini telah mencuri perhatian para wisatawan lokal.

Kawasan Wisata Taman Buah Cikaret dikelola oleh PT Antam (Persero) Tbk. Perusahaan yang bergerak di bidang tambang tersebut telah membangun berbagai fasilitas dan ikon menarik. Pembangunan tempat wisata ini telah dilakukan sejak tahun 2017 dan menjadi proyek menuju pasca tambang di tahun 2021. Sebelumnya, memang telah ada kawasan bekas tambang yang diubah menjadi tempat wisata dadakan, seperti Tebing Breksi di Yogyakarta.

Di dalam Kawasan Wisata Taman Buah Cikaret terdapat beberapa pilihan wisata menarik. Anda dapat mulai dari taman buah di Desa Bantar Karet, kemudian Curug Cikaret yang menyuguhkan pemandangan air terjun yang mempesona, dan saat ini pihak pengelola juga sedang menyiapkan Agro Geoedutourism, yaitu Wisata Tambang Bawah Tanah.

Pembangunan wisata ini dapat menjadi destinasi baru yang tidak akan ditemukan di tempat wisata lain. Agro Geoedutourism adalah langkah pengembalian kawasan tersebut saat aktivitas penambangan berakhir. Hal ini bertujuan agar manfaatnya tetap akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya membuat Bogor menjadi kota yang mempunyai wisata andalan baru, tetapi juga menjadikan ladang rejeki bagi warga sekitar.

Jika Anda ingin ke Kawasan Wisata Taman Buah Cikaret, maka Anda harus menempuh perjalanan selama 2 jam atau berjarak 46 km dari pusat Kota Bogor. Jalur yang bisa Anda lewati adalah melalui Jalan Raya Cibadak-Ciampea, kemudian masuk ke Jalan Raya Leuwiliang hingga sesampai di pertigaan Tugu Kunjung Antam, Anda dapat mengambil arah lurus hingga bertemu kembali dengan pertigaan dekat supermarket.

Dari lokasi tersebut ambil ke arah kiri mentok pertigaan belok ke arah kanan. Tinggal lurus saja ikuti jalan aspal maka akan sampai di lokasi wisata Cikaret. Lokasi wisata tersebut tepat berada di Jalan Raya Aneka Tambang No.5, Bantar Karet, Nanggung, Bogor.

Jika Anda memutuskan untuk berwisata ke sini, akan dibuat takjub dengan keindahan hamparan taman yang berisi tanaman rerumputan hijau yang sangat mempesona dan menyegarkan, sejauh mata memandang. Semuanya terlihat indah dan enak dipandang. Anda juga akan menemukan bukit ikonik seperti yang berada di belakang rumah Teletubbies.

Pihak pengelola telah melengkapi tempat wisata ini dengan berbagai fasilitas wisata dan wahana lengkap, di antaranya kolam renang, taman buah, resto atau cafe, glamping, camping ground dan banyak lainnya. Selain itu, juga ada taman buah yang berisi buah-buahan segar, seperti apel, belimbing, hingga buah stroberi. Pengunjung bisa puas berfoto dengan latar belakang perbukitan. Salah satu spot menarik yang paling menyita perhatian adalah bangunan jembatan dengan warna merah.

Pihak pengelola wisata maupun PT Antam belum menentukan harga tiket masuk atau retribusi kepada pengunjung yang akan berwisata di kawasan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan jika pembangunannya telah selesai, mereka akan memberlakukan tiket masuk untuk wisata. Selain itu, pihak pengelola juga mengharapkan jika temapat wisata yang dimiliki oleh PT Antam Tbk dapat menjadi tempat wisata popular di Bogor pada masa yang akan datang.

Jawa Barat tidak hanya dikenal dengan dinginnya Lembang di Bandung dan menawannya Puncak di Bogor. Ada salah satu tempat wisata di daerah Majalengka, yaitu Kebun Teh Cipasung atau disebut juga dengan Perkebunan Teh Culamega yang berada di Desa Cipasung, Kecamatan Lemahsugih.

Kebun teh ini berada di lereng kaki Gunung Cakrabuana dan berjarak sekitar 58 hingga 59 km dari pusat kota Majalengka. Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam untuk mencapai Kebun Teh Cipasung dari Kota Majalengka. Perjalanan dari Tasikmalaya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan jarak 48 km, sedangkan perjalanan dari Bandung dapat ditempuh hanya sekitar 45 menit dengan jarak 18 km dari Simpang Pamoyan.

Kebun Teh Cipasung ini yang berada di lahan sekitar 59 ha ini dikelola dengan baik oleh salah satu koperasi yang ada di Cipasung, yaitu Koperasi Buana Mukti. Selain kebun teh, di area ini juga didirikan pabrik pengolahan atau pengeringan daun teh yang telah dipetik, sehingga apabila musim panen telah tiba, maka daun teh yang baru dipanen dapat langsung diproses.

Tak heran jika Kebun Teh Cipasung menjadi salah satu ladang rejeki bagi penduduk sekitar dan akhirnya menjadi tempat wisata yang patut dikunjungi.

Sejuknya udara pegunungan dan bebas polusi, indahnya pemandangan alam, serta suasana yang tenang menjadi jaminan yang dapat Anda dan sekeluarga peroleh setelah menjalani aktivitas di tengah hiruk-pikuk dan polusi yang semakin meningkat di perkotaan.

Terkadang, Anda akan melihat kabut yang menutupi sebagian lahan yang lebih tinggi. Anda juga dapat berjalan-jalan di tengah luasnya hamparan tanaman teh yang hijau. Jika Anda beruntung, Anda dapat menemukan para pemetik daun teh. Anda juga dapat berinteraksi untuk mempelajari teknik memetik daun teh yang baik dan benar dari mereka. Suasana kehidupan masyarakat sekitar yang ramah dan ditambah lingkungan yang masih asri, tidak akan membuat Anda menyesal setelah menempuh perjalanan jauh.

Pada hari libur, Kebun Teh Cipasung ini dapat menarik wisatawan sekitar 50 hingga 100 orang per hari. Wisatawan lokal yang mengunjungi Kebun Teh Cipasung ini banyak berasal dari kota-kota atau daerah-daerah di sekitar Majalengka.

Saat akhir minggu, wisatawan yang berkunjung banyak dari luar Majalengka, seperti Indramayu, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Cirebon, Garut, dan Kuningan, bahkan ada pula wisatawan yang berasal dari Bandung, Bogor, Depok, dan Jakarta. Jika libur panjang tiba, wisatawan yang berkunjung ke Kebun Teh Cipasung dapat terdiri atas rombongan kecil dan besar, seperti rombingan komunitas sepeda dari Kota Cirebon.

Tiket masuk yang dikenakan oleh pihak pengelola kepada para pengunjung untuk menikmati hamparan kebun teh yang luas ini, hanya Rp 10 ribu per orang. Sangat murah sekali bukan? Selain wisatawan lokal, Kebun Teh ini juga menarik perhatian wisatawan asing.

Pihak pengelola menyediakan fasilitas umum, seperti area outbond, area parkir, mushola, toilet, dan penginapan. Pihak pengelola mengenakan tarif parkir sebesar Rp 5 ribu untuk kendaraan bermotor. Jika Anda tidak ingin repot atau lupa menyiapkan bekal, Anda tidak perlu khawatir karena Anda akan menjumpai warung-warung yang menjual aneka makanan dan minuman ringan.

Jika Anda merupakan pengunjung yang berasal dari luar Majalengka dan belum pernah mengunjungi Kebun Teh Cipasung sebelumnya, Anda tidak perlu bingung dan khawatir untuk takut tersesat. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi Anda dan meminta bantuan arah dari aplikasi maps pada ponsel pintar Anda untuk menuju ke Kebun Teh Cipasung di Lemahsugih, Majalengka, Jawa Barat.

Sayangnya, jika Anda memutuskan ingin menggunakan transportasi umum, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke area tersebut. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi masalah. Anda dapat menggunakan bis atau angkutan umum yang akan mengantarkan Anda menuju terminal kota atau desa yang dekat dengan Kebun Teh Cipasung.

Selanjutnya, Anda dapat menggunakan ojek untuk menuju ke Kebun Teh Cipasung. Banyak papan petunjuk jalan yang telah dipasang di persimpangan desa-desa. Selain itu, Anda juga dapat menanyakan kepada penduduk sekitar mengenai lokasi tersebut.

Kondisi jalan menuju ke Kebun Teh Cipasung sudah semakin membaik walaupun masih ada sedikit kerusakan pada beberapa bagian jalan dan terjal. Oleh sebab itu, kami sarankan agar Anda memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat dan pastikan jika kendaraan Anda dalam kondisi yang laik jalan.

Kami tidak menyarankan kepada Anda untuk menggunakan kendaraan pribadi roda empat berukuran kecil, seperti sedan ke Kebun Teh Cipasung karena kendaraan tersebut tidak sesuai dengan kondisi jalan. Kami sangat menyarankan agar Anda berpergian menggunakan kendaraan roda dua. Selain kondisi kendaraan, Anda harus memastikan terlebih dahulu jika fisik dan stamina Anda dalam kondisi yang baik.

The Lost World Castle berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi TLWC ini sangat dekat dengan lereng Gunung Merapi. Apabila Anda sudah berada di kota Yogyakarta, maka untuk menuju TLWC ini, Anda cukup mengarah ke Jalan Kaliurang, kemudian ke arah Utara atau menuju ke arah Gunung Merapi, lalu Anda hanya perlu mengikuti petunjuk jalan menuju Kaliadem.

Setelah itu, lanjutkan perjalanan melalui Jalan Bebeng masuk ke timur Desa Petung dan lurus ke timur sampai menemukan kopi merapi, kemudian lurus ke arah timur lagi. Dari jalan ini, Anda akan melihat bangunan yang berbentuk benteng dari kejauhan.

Bangunan seperti benteng inilah yang disebut The Lost World Castle. Perjalanan ini dapat Anda tempuh dengan menggunakan kendaraan umum dan lebih nyaman lagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Kontur jalan disini masih sangat berbahaya jadi anda harus selalu berhati-hati saat berkendara dan pastikan kendaraan anda dalam keadaan baik.

Awalnya, tempat ini terbuka untuk umum secara gratis. Akan tetapi, setelah resmi dibuka sebagai objek wisata sejak tanggal 19 Januari lalu, maka untuk memasuki The Lost World Castle ini akan dikenai tarif masuk yaitu sebesar Rp 25 ribu per orang. Selain biaya tiket, biaya parkir di objek wisata The Lost World Castle ini sebesar Rp 2 ribu per motor dan Rp 5 ribu per mobil. TLWC ini dibuka dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIB. Apabila Anda ingin menginap, Anda bisa mencari penginapan terdekat dengan tarif sekitar Rp 50 ribu per malam.

Objek wisata The Lost World Castle dibangun sejak tahun 2013. Pembangunan objek wisata ini diharapkan mampu membantu perekonomian warga sekitar yang baru saja kehilangan segala harta bendanya pasca tragedi meletusnya gunung merapi. Pembangunan objek wisata TLWC ini selain menjadi pro, namun juga menjadi kontra. Hal ini disebabkan objek wisata ini dibangun di zona merah atau di atas kawasan rawan bencana (KRB).

The Lost World Castle memiliki arti yaitu kastil di kawasan yang bisa ‘hilang’. Maksud hilang di sini adalah bahwa bangunan ini berada di kawasan yang bisa hilang kapan saja akibat tersapu oleh efek dari letusan Gunung Merapi. Hal tersebut didasarkan pada kejadian yang terjadi pada tahun 2010 lalu. Pada saat itu dikabarkan bahwa Desa Kepuharjo merupakan desa yang paling parah terkena dampak erupsi Gunung Merapi, sehingga seolah-olah desa ini telah hilang akibat meletusnya Gunung Merapi.

Bangunan seperti benteng bernuansa kuno inilah yang menjadi daya tarik dari objek wisata TLWC. Beberapa pengunjung mengatakan bahwa bangunan ini sangat mirip dengan tembok besar Cina. Akan tetapi, beberapa lagi mengatakan bahwa bangunan ini sangat mirip dengan benteng Takeshi yang ada di acara reality show Jepang. Bangunan ini dibangun di atas lahan seluas 1.6 hektar.

Tembok bangunan ini dibuat dari susunan batu tiruan yang mirip dengan batu di zaman megalitikum. Bangunan ini sangat megah, unik, dan patut sekali untuk Anda kunjungi. Anda akan merasa berada di Eropa ketika berjalan di kastil ini. Hasil foto yang Anda dapatkan pun akan terlihat sangat mengagumkan.

Apabila Anda mengunjungi TLWC ini, kami sarankan Anda datang pada waktu pagi atau sore hari karena pada waktu tersebut cuaca masih teduh dan sejuk. Kebanyakan pengunjung akan memilih waktu sore hari untuk menikmati objek wisata ini sembari menunggu sunset yang pastinya akan terlihat begitu indah ketika dinikmati dari bangunan ini. Lokasi TLWC ini masih belum banyak ditanami pepohonan.

Jadi, kurang begitu disarankan untuk menikmati objek wisata ini di waktu siang hari. Akan tetapi, tidak menjadi masalah apabila Anda datang pada waktu siang hari untuk menikmatinya, asalkan Anda membawa topi ataupun payung untuk melindungi diri dari teriknya sinar matahari.

Di objek wisata ini, pastinya Anda akan berjalan naik turun tangga, maka saran kami sebaiknya Anda memakai pakaian dan sepatu yang cocok untuk perjalanan seperti ini. Selain itu, sebaiknya Anda membawa bekal makanan dan minuman sendiri karena di sini belum begitu banyak pedagang dan pastikan agar Anda selalu membuang sampah pada tempatnya.

Satu hal lagi, siapkan kamera terbaik Anda untuk menyimpan kenangan terbaik Anda.
Di TLWC ini menyediakan 7 spot foto terbaik, di antaranya adalah baju ala perang zaman Spartan, angel wings, paradise gate dan lain sebagainya.

Paradise gate dan angle wings ini menjadi spot foto terfavorit di objek wisata ini. Paradise gate ini merupakan tangga menjulang ke atas dengan gapura berada di ujung tangga dan adanya awan buatan yang akan menjadikan Anda seperti tengah berjalan menuju surga. Apabila Anda ingin berfoto di angle wings maupun paradise gate, Anda harus sabar mengantri.

Sulawesi Selatan selalu memiliki destinasi wisata menarik untuk melepas lelah. Tidak akan ada habisnya jika membicarakan tentang keindahan wisata baharinya. Di sini terdapat sebuah pantai yang sangat mempesona, yaitu Pantai Apparalang. Pantai ini benar-benar pantai yang sangat patut untuk Anda kunjungi.

Pantai Appalarang adalah sebuah pantai yang tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai yang lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai Appalarang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pantai ini berjarak sekitar 200 km dari Kota Makassar dan berjarak sekitar 40 km dari Kabupaten Bulukumba.

Agar dapat sampai di pantai ini, sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi karena apabila menggunakan kendaraan umum, Anda hanya akan diantarkan sampai Desa Ara saja, dan untuk perjalanan selanjutnya, Anda akan berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dan pastinya sangat melelahkan.

Tarif kendaraan umum sekitar Rp 45 ribu hingga Rp 55 ribu. Di Tanjung Bira ada banyak sekali rental motor. Jadi, Anda tidak perlu khawatir memikirkan bagaimana cara menuju Pantai Appalarang. Selain motor, ada juga yang menyewakan mobil SUV. Mobil ini sangat cocok digunakan mengingat kontur jalan yang curam, berbatu, dan berlubang.

Pantai Appalarang ini berdekatan dengan Pantai Tanjung Bira. Sebelum memasuki Pantai Tanjung Bira, Anda akan menjumpai pertigaan jalan menuju ke SMKN 6 Perkapalan Bulukumba. Setelah menemukan pertigaan, maka Anda belok kiri, melewati SMKN 6 Perkapalan Bulukumba. Setelah itu, Anda akan menjumpai Gerbang Pantai Apparalang.

Setelah memasuki gerbang, Anda akan berada di area parkir pantai yang tidak begitu luas yang berada di atas bukit dan di sekitarnya terdapat beberapa gazebo kecil. Di area inilah kita bisa menikmati keindahan Pantai Appalarang dari atas bukit sambil beristirahat sejenak di gazebo.

Pantai Appalarang tidak lebih populer dibandingkan Pantai Tanjung Bira. Jadi, Pantai Appalarang sangat cocok bagi Anda yang ingin menenangkan pikiran dan menikmati keindahan alam dengan damai. Sangat mengesankan lagi, apabila hanya Anda sebagai pengunjung tersebut. Udara yang sejuk dan suasana yang tenang membuat Pantai Appalarang ini serasa menjadi pantai pribadi bagi anda.

Pantai Appalarang ini tidak seperti pantai pada umumnya yang langsung bersentuhan dengan pasir putihnya. Pantai Appalarang ini berada di balik tebing bebatuan yang curam. Kondisi inilah yang memicu adrenalin setiap pengunjung yang datang. Pantai Appalarang ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Raja Ampat Papua yang sudah sangat populer itu.

Jadi, tidak heran jika banyak yang menyebut bahwa Pantai Apparalang merupakan Raja Ampat-nya Bulukumba. Pantai Appalarang sukses menjadi salah satu obyek wisata andalan Sulawesi Selatan.

Jika dilihat dari atas tebing saja, pantai ini sudah menampakkan keindahan yang sangat luar biasa, apalagi jika dilihat dari dekat. Meskipun terletak di balik tebing, Anda jangan khawatir tidak bisa menikmati keindahan Pantai Appalarang ini.

Pihak pengelola pantai ini telah menyediakan anjungan yang terbuat dari kayu untuk memfasilitasi pengunjung menuruni tebing agar dapat merasakan keindahan pantai dari dekat dan bahkan bisa merasakan kesegaran air lautnya.

Umumnya, pengunjung harus melewati anak tangga setinggi 7 meter agar bisa sampai ke permukaan air. Akan tetapi, menguji adrenalin dengan terjun dari dermaga pertama bisa menjadi opsi kegiatan yang seru. Jika tidak sanggup, menonton atraksi warga lokal di pantai pun bisa menjadi hiburan tersendiri.

Meskipun terkesan menegangkan, objek wisata ini justru tak berkurang pesonanya bagi pengunjung. Jernihnya air laut membuat pengunjung dengan mudah untuk melihat dasar lautan dan biota laut. Di sekelilingnya terdapat bebatuan yang membuatnya menjadi lebih eksotis.

Lebih serunya lagi, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas snorkeling untuk menikmati suasana di sini. Rasa penat pun akan hilang setibanya di sini. Keindahan panorama di kawasan pantai Appalarang ini sangat cocok dijadikan sebagai latar untuk berswafoto ria. Deburan ombak yang menghempas sisi tebing pantai semakin mempercantik panorama di Pantai Appalarang ini.

Di Pantai Apparalang, Anda tidak akan menjumpai penginapan, warung atau kios penjual makanan. Akan tetapi, ada beberapa warga sekitar yang berjualan makanan dan minuman, namun saat momen-momen tertentu saja seperti akhir pekan dan musim liburan saat ramai oleh wisatawan saja. Jadi, alangkah baiknya jika Anda membawa sendiri bekal makanan dan minuman.

Jika tidak sempat membawa bekal sendiri, Anda tidak perlu khawatir tidak bisa mengisi perut karena di sini Anda dapat menikmati hasil tangkapan ikan segar dari nelayan sekitar. Biasanya di sini juga sering dijadikan sebagai tempat memancing bagi penduduk lokal maupun bagi pengunjung yang memiliki hobi memancing.

Pantai Appalarang sangat mengagumkan bukan? Jangan ragu lagi! Jadikan Pantai Apparalang sebagai tujuan destinasi liburan anda berikutnya! Ingat, jangan membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan dimanapun Anda berlibur!

Probolinggo tidak hanya terkenal dengan panorama Gunung Bromo saja. BeeJay Bakau Resort atau biasa dikenal dengan BJBR merupakan salah satu ekowisata di Jawa Timur yang menyajikan pemandangan hutan bakau, laut, dan dilengkapi dengan resort.

BJBR terletak di pelabuhan perikanan pantai Mayangan, Kota Probolinggo. BJBR ini selalu ramai pengunjung karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota Probolinggo. Untuk menuju kota Probolinggo, Anda dapat menggunakan akses jalan pantura (Surabaya-Malang-Pasuruan-Proboinggo).

Apabila Anda dari arah selatan, maka Anda dapat menggunakan akses jalan lingkar selatan (Bali-Banyuwangi-Situbondo-Lumajang-Jember). Selanjutnya, Anda akan diarahkan menuju Pelabuhan Mayangan dengan mengikuti petunjuk jalan yang tersedia di kota Probolinggo.

Ketika memasuki pelabuhan, Anda akan dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu per mobil dengan jumlah penumpang 6 orang. Setelah itu, Anda dapat langsung menuju pintu masuk BJBR. Fasilitas area parkir mobil di sini sangat luas. Jadi, Anda jangan takut untuk kehabisan tempat parkir!

Harga tiket masuk ke BJBR bervariatif bergantung harinya. Misalkan saat weekday (Senin-Jumat), harga tiketnya Rp 20 ribu per orang, saat weekend (Sabtu-Minggu) Rp 40 ribu per orang, dan saat Hari Libur Nasional (long weekend) Rp 50 ribu per orang. Anda akan mendapatkan potongan harga sebesar 50% jika menukarkan salinan KTP Kota Probolinggo, dan 25% dengan menukarkan salinan KTP Kabupaten Probolinggo.

Ketentuan ini tidak berlaku di hari libur nasional. Harga tiket tersebut tergolong tidak terlalu mahal dan masih terjangkau bagi kalangan masyarakat. Tiket diusahakan jangan sampai hilang, karena tiket tersebut harus selalu ditunjukkan untuk masuk ke beberapa area.

Beberapa orang pasti berpikiran bahwa cuaca di Probolinggo sangat panas dan tidak cocok untuk dikunjungi. Akan tetapi, Anda tidak akan mengetahui yang kondisi yang sebenarnya, jika belum mengunjungi BJBR ini. Hutan bakau yang menjadi ikon andalan di BJBR ini mampu merubah cuaca menjadi teduh, sejuk, dan pastinya membuat suasana perjalanan Anda menyusuri dan menikmati pemandangan di sini menjadi lebih nyaman dan tenang.

Jadi, bagi Anda yang ingin menenangkan pikiran, BJBR ini termasuk salah satu tempat yang patut direkomendasikan.

Untuk menikmati pemandangan di sini, Anda akan berjalan di jalan setapak yang terbuat dari kayu dengan sederet tumbuhan bakau yang terletak di kanan dan kirinya. Saat sore hari, berjalan di dek pantai menjadi pilihan yang tepat.

Jika Anda bosan berjalan, Anda juga dapat menyewa sepeda kemudian bersepeda menyusuri dek pantai. Di sepanjang dek pantai, Anda akan melihat booth gembok cinta. Booth gembok cinta merupakan salah satu spot yang diminati pengunjung yang datang bersama pasangannya.

Di spot ini, pihak pengelola telah menyediakan tempat seperti tembok kawat untuk menggantungkan banyak nama-nama pasangan yang telah dikaitkan dengan sebuah gembok. Apabila Anda ingin mencobanya, Anda hanya cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 20 ribu per gembok dan harga tersebut sudah termasuk couple costume.

BJBR menyediakan berbagai macam fasilitas yang dapat Anda nikmati, salah satunya adalah bungalow (penginapan yang berdiri di atas rawa). Terdapat 10 bungalow di resort ini yang sebagian menghadap ke laut dan sebagian lagi berada di antara hutan bakau. Jika Anda mendapat bungalow di spot yang tepat, maka Anda akan dapat menikmati sunrise secara langsung dari jendela kamar Anda. Sangat menarik bukan? Anda tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan keindahan sunrise.

Anda hanya perlu berbaring di atas tempat tidur, kemudian menikmatinya. Di dalam bungalow tersedia beragam furniture modern lengkap guna memberikan kenyamanan bagi Anda sekeluarga. Harga yang ditawarkan terjangkau dan Anda sudah mendapatkan sarapan. Tipe bungalow yang akan Anda dapatkan bergantung jumlah orang tiap rombongan. Maksimal kapasitas bungalow adalah 9 orang. Sebaiknya anda membawa lotion anti nyamuk mengingat lokasinya adalah hutan bakau.

BJBR juga menyediakan taman bermain. Di sini terdapat kolam buatan dan water boom dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Anda dapat mengelilingi kolam buatan dengan mencoba bersepeda air. Beberapa fasilitas lainnya adalah flying fox, water splash, kedai digital, mushola di atas laut, kafe tenda, piramida botol outbond pantai, voli pantai, futsal pantai, ekowisata bakau, lorong seribu payung, syudi lingkungan, becak wisata, perahu catamaran, BJ mart, BJBR globe, lampion karakter, fantasy land, ladang bunga matahari, lukisan 3D, icon I love BJBR, dan foto booth.
Pengunjung BJBR dilarang membawa makanan ke dalam resort ini karena sudah disediakan 3 restoran yang akan mengobati rasa lapar Anda. Resort ini menyediakan 3 restoran yaitu kafe tenda, rest-o-tent, dan caterpillar. Di malam hari, restoran-restoran ini lebih meriah karena adanya live music. Pengunjung bahkan dipersilahkan untuk ikut bernyanyi bersama.

Makanan yang ada di restoran ini disajikan secara prasmanan karena kebanyakan pengunjungan datang berombongan. Restoran-restoran ini memiliki banyak pilihan menu, mulai dari appetizer, main dish, dan dessert. Porsinya pun cukup banyak. Jadi, jangan khawatir kehabisan makanan!

BJBR ini sangat cocok sebagai tempat berlibur bersama keluarga. Selain dapat menikmati pemandangan alamnya, para pengunjung juga dapat menikmati hiburan karaoke di gedung pertemuan saat gedung tersebut tidak digunakan. Tentu perjanjian harus dibuat minimal 1 hari sebelumnya agar para karyawan dapat mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Berlibur di BJBR begitu mengasyikkan. Apakah Anda tertarik untuk mengunjunginya?

Provinsi bagian timur pulau Jawa juga tak kalah indahnya dalam hal wisata. Selain Gunung Bromo yang menjadi ikon pariwisata di Jawa Timur, banyak sekali tempat wisata yang tak kalah menariknya di Jawa Timur. Malang yang terkenal dengan sebutan kota apel ini ternyata mempunyai destinasi wisata yang menyuguhkan hamparan perkebunan teh, yaitu tepatnya di Bukit Kuneer, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Bukit Kuneer yang berada di Perkebunan Teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII ini, sebenarnya merupakan spot foto yang didesain apik. Di lokasi ini, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan hijau di kawasan lereng Gunung Arjuno dan memberikan suasana yang sejuk dan menyegarkan.

Bukit Kuneer ini didesain sedemikian rupa agar menjadi spot foto yang mampu memuaskan selera pengunjung. Di spot ini terdapat sign board berwarna kuning dan tampak menonjol pada latar belakang hamparan hijau Kebun Teh Wonosari yang bertuliskan Bukit Kuneer Kebun Wonosari.

Kebun teh yang mempunyai luas area sekitar 1.000 ha dan berada pada ketinggian 950-1.250 m dpl ini, merupakan peninggalan Belanda yang mulai dibudidayakan pada tahun 1875. Perkebunan teh ini menjadi salah satu tempat mengais rejeki bagi sebagian besar warga Wonosari, baik sebagai petani teh, pegawai di pabrik teh, maupun berjualan di sekitar area ini.

Sejak tahun 1945, perusahaan milik pemerintah ini tidak hanya melakukan budi daya teh, tetapi juga mengelola kawasan Wonosari menjadi wisata agro yang ramah pengunjung.

Destinasi wisata ini hanya berjarak sekitar 30 km dari Kota Malang dengan waktu tempuh sekitar 30 menit saja. Ada dua rute yang akan menjadi pilihan bagi Anda. Pertama, melewati Singosari. Anda dapat keluar dari jalan utama Malang-Surabaya dan belok kiri masuk ke kawasan Song-Song Adimulyo, kemudian masuk ke wilayah Desa Toyomarto.

Rute kedua melewati Lawang. Anda hanya belok kiri mengikuti petunjuk arah menuju Kebun Teh Wonosari. Jangan segan bertanya pada warga yang melintas karena Anda akan melalui jalan yang berliku-liku! Anda dapat berkunjung ke Kebun Teh ini dari jam 07.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk saat weekday adalah Rp 8 ribu per orang dan saat weekend Rp 10 ribu per orang.

Selain Bukit Kuneer, pihak pengelola juga menyediakan spot lain yang tak kalah menariknya, seperti jembatan kayu yang dibangun melintasi tumbuhan perdu. Di sepanjang jembatan kayu ini, para pengunjung bisa berhenti sejenak di spot-spot foto yang telah disediakan. Ada spot foto berbentuk hati dengan hiasan bunga-bunga cantik. Spot foto tersebut menjadi spot terfavorit bagi sebagian besar pengunjung.

Tea walk yang tenang dan berfoto di antara rimbunnya petak teh biasanya masih kurang membuat puas bagi para pengunjung. Jadi, pihak pengelola menyediakan spot foto tambahan, yaitu di jembatan. Selain itu, terdapat pula gubuk yang mengusung konsep alami yang menyatu dengan alam sekitarnya. Pengunjung dapat istirahat sejenak untuk melemaskan kaki setelah menjelajahi kebun teh yang luas di gubuk artistik ini.

Selain berfoto dan menikmati pemandangan hamparan petak-petak tanaman teh, hal menarik lainnya yang dapat dirasakan oleh pengunjung adalah edukasi tentang teh. Pengunjung harus menyempatkan diri untuk melihat pemrosesan pucuk-pucuk daun teh yang telah dipetik hingga menjadi teh yang siap diseduh. Perkebunan teh ini sudah menghasilkan produk teh berkemas dengan nama teh Rolas.

Jadi, jangan lupa bagi para pengunjung untuk menikmati seduhan teh Rolas dan membeli teh Rolas sebagai buah tangan saat pulang! Pengunjung juga dapat melakukan kunjungan ke pabrik teh untuk melihat proses pembuatan teh.

Bagi para pengunjung yang masih betah di agro wisata ini, maka Anda dapat bermalam di wisma-wisma yang telah tersedia. Tarif bermalam bergantung pada fasilitas yang ingin Anda dapatkan. Suasana yang tenang dan udara yang sejuk di Kebun Teh Wonosari memang menjadi tawaran yang sangat sulit untuk ditolak.

Apalagi setelah bermalam sejenak, tentu Anda akan merasa bugar dan siap beraktivitas di pagi harinya dengan semangat baru. Jika Anda tidak menyukai bermalam di wisma, vila, maupun hotel, maka Anda dapat mencoba bermalam di tenda. Pihak pengelola sudah sudah menyediakan area yang cukup luas untuk camping dengan suasana yang damai dan sejuk.

Tidak hanya wisma, vila, atau hotel saja, objek agro wisata ini sudah memiliki daya dukung yang mumpuni. Ada kolam air panas yang dapat menghangatkan Anda di tengah dinginnya udara pegunungan. Pada hari biasa, harga tiket masuk kolam renang Rp 8 ribu per orang dan ketika hari Minggu menjadi Rp 12 ribu per orang. Ada juga ATV motor dan ATV mobil. Tarif yang dikenakan untuk menyewa ATV motor Rp 40 ribu per putaran, sedangkan ATV mobil dikenakan tarif Rp 10 ribu per 5 menit.

Selain itu, Anda juga dapat melihat beberapa binatang yang ada di kebun binatang mini, seperti burung merak, monyet, ular, dan lain sebagainya. Fasilitas lain yang dapat Anda nikmati adalah kereta kelinci, taman bermain, berkuda, wall climbing, paintball, sepeda air, flying fox, sepeda gunung, dan berbagai kegiatan seru yang bisa dicoba selama anda berada di kawasan Wonosari. Kebun teh Wonosari ini memang objek wisata yang menyuguhkan tempat alami, nyaman, dan membuat para pengunjung betah karena fasilitas yang diberikan.