Mitologi dibalik keindahan wisata alam tangkuban perahu jawa barat

Jika Anda orang Indonesia, siapa yang tidak tahu dengan salah satu tempat wisata terkenal dari Jawa Barat, Tangkuban Perahu yang sangat melegenda dan terkenal itu? Anak – anak kecil maupun orang dewasa tentu tahu dan ingat dengan populernya dan sangat melegendanya Gunung Tangkuban Perahu yang telah menjadi salah satu ikon dari daftar wisata yang harus Anda kunjungi selama berlibur di Kota Kembang, Bandung.

Cerita mitologi dan sejarah dari Gunung Tangkuban Perahu itu sendiri memang mempunyai nilai – nilai khusus yang semua orang pada umumnya sudah mengetahuinya dan bahkan jika Anda belum mengetahui mengenai sejarah Gunung Tangkuban Perahu ini akan membuat Anda penasaran dan ingin mengunjungi tempat wisata alam yang mempunyai pemandangan gunung berapi yang luar biasa indah dan eksotis ini.

Selain itu, suhu udara di Lembang yang dingin menjadi daya tarik tersendiri bahkan Gunung Tangkuban Perahu ini merupakan salah satu gunung yang tergolong aktif di garis pegunungan aktif Indonesia. Pada tahun 2014, lokasi wisata ini sempat ditutup namun kemudian dibuka kembali karena sudah kembali dalam keadaan normal. Hal itu menyebabkan wisata Gunung Tangkuban Perahu ini bukan hanya digemari oleh wisatawan lokal namun juga wisatawan dari mancanegara.

Kisah yang akan selalu menemani dan melekat dengan Gunung Tangkuban Perahu adalah mitologi seorang anak laki – laki yang bernama Sangkuriang lalu kemudian mencintai bahkan memiliki keinginan untuk menikahi ibundanya sendiri karena kecantikannya yang bernama Dayang Sumbi. Mitologi ini sering diceritakan dalam berbagai media baik buku pelajaran sekolah maupun film atau drama.

Selain karena mitologinya, ada hal yang menarik wisatawan untuk berkunjung dan kembali lagi untuk menikmati keindahan alam Gunung Tangkuban Perahu yaitu suhu udara yang dingin dan sejuk. Nilai dari kesejukkannya inilah yang menjadi alasan tempat ini selalu sesak oleh pengunjung terutama yang berasal dari kota besar bahkan ibukota Jakarta yang umumnya udaranya sesak dan polusi sehari – hari sehingga menyebabkan mereka senang juga betah untuk berpiknik santai bersama keluarga dan teman untuk menikmati indahnya pemandangan dan suhu pegunungan yang sejuk.

Selain kisah mitologi, terdapat juga mitologi lainnya. Ada kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar Gunung Tangkuban Perahu bahwa barang siapa dapat melemparkan batu dari atas tepian kawah gunung hingga tepat sampai pada tengah kawah maka keinginan apapun yang ia miliki akan terkabul. Bahkan, faktanya hingga saat ini belum ada orang yang dapat  berhasil melemparkan batu hingga sampai ke tengah kawah Gunung Tangkuban Perahu.

Kesejukan yang dimiliki oleh Gunung Tangkuban Perahu itu disebabkan oleh tingkat suhu rata – rata yang terdapat di kawasan hutan Gunung Tangkuban Perahu ini terutama pada siang hari berada pada kisaran 17 derajat Celcius.

Suhu udara pada malam hari tentu saja lebih ekstrim bahkan dapat mencapai hingga 2 derajat Celcius saja. Oleh sebab itu, jika Anda ingin berlibur menuju Tangkuban Perahu, Anda perlu mempersiapkan jaket tebal dan sarung tangan agar Anda tidak kedinginan dan menikmati liburan Anda dengan menyenangkan.

Gunung Tangkuban Perahu sendiri memiliki 3 (tiga) lokasi kawah utama yang letaknya terbentang luas sehingga jika Anda ingin mencoba untuk menyusuri alur jalan yang terdapat di setiap sisinya dapat menghabiskan waktu hingga kira – kira 2 jam.

Tiga kawah utama yang berada di lokasi wisata Gunung Tangkuban Perahu tersebut ternyata sudah berusia puluhan ribu tahun lamanya. Hal tersebut tercatat bahwa kawah gunung yang pertama kali muncul adalah setelah letusan gunung pertama. Kawah tersebut bernama Kawah Paguyangan Badak atau dalam Bahasa Indonesia berarti tempat berendam badak.

Kawah tersebut kurang lebih berumur 90 ribu tahun yang lalu. Lalu, pada fase pergerakan geologis dari tanah pada kawah ini pada akhirnya memunculkan kawah – kawah baru secara berurutan  yaitu dimulai dari Kawah Upas Terus dan yang muncul terakhir bahkan menjadi ikon pusat Gunung Tangkuban Perahu yaitu Kawah Ratu yang berusia 10 ribu tahun sampai saat ini

Jika Anda berencana untuk memasukkan tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu sebagai daftar destinasi Anda, maka sangat dianjurkan sekali untuk menggunakan sepatu. Selain itu, Anda juga perlu melakukan strategi waktu, dimana kawasan tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu ini mulai beroperasi pada pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore dan dapat diselimuti oleh kabut secara tiba – tiba.

Selain itu, jangan lupa untuk mempersiakan masker sebagai penutup hidung. Hal tersebut karena Anda tentu akan bersentuhan atau menghirup bau sulfur atau belerang yang sangat menyengat hidung. Persiapkan juga payung untuk menjaga kenyamanan diri dari sengatan matahari walaupun udara sangat sejuk, akan tetapi kulit kita dapat terbakar tanpa sadar.