Pantai Menganti Kebumen : Surga Tersembunyi Di Balik Perbukitan Kars

pantai-menganti-kebumen
Photo by mirandaharyanto

Kebumen ternyata menyimpan beragam keindahan pantai yang sayang dilewatkan saat berlibur. Garis pantai yang membujur dari wilayah Kabupaten Cilacap sampai Purworejo ternyata menyumbang destinasi wisata alam yang luar biasa di wilayah Kebumen.

Pantai Karangbolong, Pantai Ayah, Pantai Suwuk dan Pantai Petanahan mungkin sudah cukup pupler di kalangan wisatan. Untuk itu cobalah menikmati suasana yang berbeda di Pantai Menganti.

Pantai Menganti memang masih tergolong baru dan dibuka sejak tahun 2011. Sebelumnya pantai ini hanya menjadi tempat pendaratan nelayan setelah pulang mencari ikan. Panorama alamnya yang indah diantara perbukitan kars membuat banyak orang terkagum-kagum. Tak heran bila Pantai Menganti mendapat julukan sebagai Hawainya Indonesia.

Asal Usul Pantai Menganti Kebumen

Pantai Menganti memang memilki kisah tersendiri terutama tentang asul namanya. Dahulu seorang panglima perang Kerajaan Majapahit melarikan diri ke daerah pesisir selatan Jawadwipa. Hubungannya dengan pujaan hati ternyata tidak mendapat persetujuan dari sang raja.

Mereka kemudian berjanji untuk bertemu di tepi samudra yang memiliki pasir putih nan indah. Sepanjang hari panglima menanti namun sayangnya pujaan hati tak kunjung datang. Panglima terus menanti di atas bukit kapur sambil memandang laut lepas.

Dari penantian itulah kemudian muncul nama Pantai Menganti. Kisah ini menjadi sebuah legenda yang hidup di tengah masyarakat sekitar pantai. Versi lainnya juga membawa cerita lain yang berkembang di masyarakat. Kisah ini menceritakan tentang sebuah persahabatan antara Wali Syekh Maulana Malik Ibrahim (salah satu Wali Songo) dengan Syekh Subakir.

Kedua sahabat tersebut melakukan sebuah perjalanan untuk menyebarkan agama islam. Namun perjalanan ini dilakukan dengan cara terpisah. Mereka berjanji untuk bertemu kembali di pantai ini. Syekh Maulana sampai terlebih dahulu dan menanti sahabatnya. Kemudian mereka bertemu dan melanjutkan perjalanan masing-masing.

Menurut cerita yang beredar Syekh Maulana kembali ke Arab sedangkan Syekh Subakir ke Gunung Tidar Magelang. Terlepas benar atau tidaknya legenda tersebut Pantai Menganti tetaplah menjadi tempat penantian dengan panorama sekitar pantainya yang begitu indah.

Perjalanan menuju pantai memang tidak mudah. Melewati jalan yang berliku dan menanjak tentu akan ditemukan selama perjalanan. Namun, sepanjang perjalanan kamu akan disuguhkan dengan pemandangan perbukitan hijau yang cantik serta lautan yang sesekali terlihat diantara pepohonan hijau.

Pantai Menganti memiliki tebing tinggi dan besar yang mengepung hamparan pasir putih. Pantai ini seperti menyimpan surga tersembunyi di balik pegunungan karst. Deburan ombak, birunya laut serta pasir pantainya yang berwarna putih menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus menyejukkan pemandangan di depan mata.

Tak jauh dari pantai juga terdapat beberapa gubuk-gubuk yang tersedia di pinggiran tebing. Gubuk ini disewakan untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai sekaligus melepas lelah. Lokasinya juga jauh dari pemukiman penduduk. Meskipun berada di pesisir pantai selatan namun ombak di Pantai Menganti tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan karena lokasi pantai yang dikelilingi oleh gunung karang dan kapur.

Pantai ini juga pernah menjadi tempat ajang lomba selancar nasional di tahun 2011. Tak hanya itu saja Pantai Menganti juga memiliki air terjun dan goa yang cukup menarik perhatian. Air terjun tersebut letaknya agak jauh sehingga pengunjung harus berjalan kaki menuju lokasi.

Sedangkan goa yang disebutkan sebelumnya seringkali menjadi tempat kunjungan peziarah pada waktu-waktu tertentu karena dianggap sebagai tempat petilasan Maulana Malik Ibrahim.

Bila ingin menyaksikan keindahan pantai secara keseluruhan naiklah ke mercusuar. Di puncak bukit terdapat sebuah mercusuar setinggi 20 meter yang dibangun oleh Belanda sejak tahun 1912-1915. Perbukitan karang yang membentang sekaligus birunya laut yang tersaji di depan mata akan semakin menyempurnakan keindahan Pantai Menganti.

Tak cukup itu saja pantai ini juga menjadi tempat bersandar para nelayan setelah pulang melaut. Pengunjung bisa membeli ikan yang masih sangat segar dari hasil tangkapan nelayan. Menikmati wisata kuliner dengan pemandangan pantai yang begitu indah tersaji di depan mata tentu sangat menyenangkan.

pantai-menganti-kebumen-2
Photo by nisvilailany

Akses Menuju Pantai Menganti Kebumen

Pantai Menganti lebih mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi. Saat ini juga belum tersedia kendaraan umum menuju pantai. Lokasinya berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen. Perjalanan bisa ditempuh melalui dua jalur. Pertama melewati rute Kebumen ke arah Petanahan, Puring, Suwuk kemudian Menganti. Namun, kamu harus melewati medan yang kurang bersahabat melalui jalan ini.

Rute kedua melalui Kecamatan Gombong sekitar 45 km atau 1,5 jam perjalanan. Dari pusat Kecamatan Gombong kemudian melewati Pantai Logending ke arah selatan. Rute ini lebih mudah dilalui namun kamu harus menempuh perjalanan yang lebih jauh daripada rute pertama.

Fasilitas yang Tersedia di Pantai Menganti Kebumen

Saat ini sudah tersedia beberapa penginapan di Pantai Menganti. Harganya juga bervariasi dan cukup terjangkau. Selain itu tersedia juga area yang luas untuk pengunjung yang ingin merasakan suasana alam dengan cara camping. Beberapa warung makan juga sudah tersedia di pantai ini.